Tak Pernah Berhenti Buat Aplikasi

 Konsorsium yang dipimpin Fairfax telah mengumumkan ingin mengakuisisi BlackBerry dengan tawaran senilai 4,7 miliar dollar AS. Pemberitaan BlackBerry bakal berganti kepemilikan ini telah membuat risau para pengembang aplikasi (developer) BlackBerry. 

Kerisauan ini makin menjadi saat BlackBerry mengumumkan bahwa perusahaan asal Kanada tersebut akan fokus ke pasar korporasi, tidak lagi ke retail (consumer).

Bagaimana nasib pengembang aplikasi yang menyasar pasar retail, seperti aplikasi gaming dan media sosial?

Vice President Developer Relations Alec Saunders mengatakan, BlackBerry tidak akan ke mana-mana.

"Jangan khawatir mengenai hal itu. BlackBerry tidak pernah mengatakan, memilih itu dan tidak memilih ini," tegas Saunder  .

Saunder mengatakan, Blackberry hanya berencana kembali fokus pada solusi end-to-end perangkat keras, perangkat lunak, layanan untuk perusahaan dan produktivitas, serta pengguna profesional.

"Lima tahun yang lalu, para pengguna dari korporasi telah membawa sendiri perangkat mobile pribadi ke tempat kerja. Sekarang, kondisinya berbeda. Semua orang melakukannya," tambahnya.

Pengguna dari korporasi (prosumer) sebenarnya tak berbeda dengan pengguna biasa. Mereka juga bermain game, mendengar musik, dan berbagi foto. Sedangkan, perilaku pengguna biasa sudah mirip dengan yang biasa dilakukan oleh prosumer. Pengguna akhir kini pun membaca dan mengirim e-mail dari perangkat mobile.

"Jadi, pengembang aplikasi tidak perlu khawatir dan jangan berhenti membuat aplikasi," tutup Saunders.

What's on Your Mind...

Powered by Blogger.
Topics :