BlackBrry Ubah Peran Jadi Anak Bawang

Di tengah kesulitan yang melanda, BlackBerry harus membuat perubahan agar bisa "selamat". Salah satu opsinya, menurut direktur BlackBerry Bert Nordberg, adalah dengan mengubah peran menjadi "anak bawang" alias pemain kecil di industri mobile.

"Saya pikir BlackBerry bisa survive dengan berubah menjadi pemain kecil saja… Dalam sejarahnya, BlackBerry selalu punya ambisi besar, tapi raksasa-raksasa seperti Apple, Google, dan Samsung sulit disaingi," ujar Nordberg, seperti dikutip dari The Wall Street Journal.

Untuk mencapai hal itu, dia menambahkan bahwa BlackBerry harus "melangsingkan" diri agar bisa fokus pada hal-hal yang menjadi kekuatan utamanya seperti bidang korporat dan keamanan data. Itu berarti perusahaan asal Kanada ini harus menjual sejumlah komponen bisnis yang tidak berhubungan dengan strategi bisnis yang bersangkutan.

"BlackBerry punya aset unik yang membedakannya dari pemain lain.  Perusahaan ini kuat di segmen enterprise, aman, dan keyboard fisiknya digemari pengguna di seluruh dunia," lanjut Nordberg.

BlackBerry pernah menjadi perusahaan besar yang mempelopori smartphone di kalangan profesional dan konsumen. Tapi pangsa pengguna dan nilai kapitalisasi pasar produsen ini makin merosot selama beberapa tahun belakangan. Platform baru yang menjadi andalan barunya pun ternyata loyo dan kurang diminati.

Nordberg tidak menjelaskan komponen bisnis apa persisnya yang bisa "dipangkas" untuk menyelamatkan BlackBerry, tapi pernyataannya seakan memberi sinyalemen bahwa perusahaan itu sudah siap melempar handuk dalam kompetisi melawan Android dan iOS.

Nordberg sendiri baru ditunjuk sebagai direktur pada Februari lalu. Dia juga menjabat sebagai salah satu anggota komite khusus yang ditugasi mencari alternatif strategi agar BlackBerry bisa terus eksis di industri mobile.

Bagaimana dengan opsi beralih menggunakan platform lain? Nordberg yang pernah menjabat sebagai CEO Sony Ericsson menampik kemungkinan tersebut. 

"Dulu, ketika saya masih menjadi CEO Sony Ericsson, menaruh nasib pada Android adalah keputusan yang mudah," ujar Nordberg. "Dengan BlackBerry, semuanya menjadi lebih sulit karena framework keamanannya terbangun dalam software mobile. Tak bisa diubah ke sistem operasi lain begitu saja."

What's on Your Mind...

Powered by Blogger.
Topics :