Perbaikan Software Samsung

Samsung mengakui bahwa software miliknya tidak cukup baik sehingga membutuhkan perbaikan. Dana penelitian dan pengembangan (R&D) untuk software akan menghabiskan separuh dari anggaran sebesar 3 miliar dollar US per kuartal.

Pengakuan ini disampaikan oleh Vice Chairman & CEO Samsung, Kwon Oh-hyun seperti yang dikutip oleh The Verge dari gelaran Samsung Analyst Day, 6 November 2013 lalu.

Kwon menyatakan bahwa meski Samsung juga mengerjakan bisnis software namun hasilnya tidak dapat sebagus hardware milik perusahaan Korea ini. Namun, dengan setengah dari R&D Samsung fokus ke software, peningkatan mulai terjadi.

Selain diakui oleh Kwon, kelemahan pada software ini juga dibenarkan oleh President Samsung, Lee Sang-hoon. Ia berjanji Samsung sedang fokus memperbaiki softwarenya.

Keseriusan Samsung dalam memperbaiki performa softwarenya juga ditunjukkan dengan kehadiran Kwon dan Lee dalam Samsung Analyst Day yang merupakan pertemuan publik di Seoul.

Caplok Talenta Startup

Lee Sang-hoon mengatakan, secara luas industri telah berubah fokus dari hardware ke software. Maka Samsung melakukan berbagai cara untuk menyesuaikan.

Usaha lain yang dilakukan Samsung adalah memperoleh talenta muda dari perusahaan rintisan digital (startup). Samsung telah membuat fasilitas di New York sebagai penunjang kegiatan serta inkubator startup.

Mereka yang bekerja di sana akan mendapatkan akses ke roadmap, distribusi dan marketing support Samsung. Hal ini diakui Samsung bisa memenuhi kebutuhan khusus di wilayah itu.

Head of Samsung's Open Innovation Center, David Eun, pernah mengatakan bahwa masa depan Samsung adalah integrasi dari hardware dan software. Salah satu investasi yang dilakukanb Samsung adalah mencaplok talenta muda.

Samsung Analyst Day yang diadakan di Seoul itu merupakan yang pertama dilakukan Samsung sejak delapan tahun. Acara itu diyakini merupakan salah satu cara memperkuat nilai saham Samsung dengan membuka jalur komunikasi ke pemegang saham.